seagrainjakarta
Tidak banyak restoran di Jakarta yang menawarkan konsep hidangan khas Mediterania sebagai akar masakannya. Bisa jadi, hanya Sea Gran lah yang tampil mewakili gaya masak yang berkembang pesat di pesisir Mediterania yang membelah sisi selatan Eropa dan utara Afrika.
Terletak di dalam komplek hotel Doubletree by Hilton Jakarta Diponegoro yang asri, kamu dapat menikmati beragam sajian fusion antara hidangan Mediterania dan kuliner internasional, termasuk beberapa 'kreasi gila' yang membuat mata terbelalak, namun lidah bergoyang karena kelezatannya.
Photo Source: @seagrainjakarta
Restorannya sendiri mengusung konsep minimalist rustic, yakni perpaduan antara desain menimalis dengan fasad eskpos yang membiarkan dinding dan kaca terlhat polos. Datanglah di sore hari, di mana kamu akan menyadari bahwa desain sederhana tersebut ternyata mampu merefleksikan cahaya dengan sangat apik.
Photo Source: @seagrainjakarta
Perlu diperhatikan bahwa restoran ini hanya buka untuk sesi makan malam pada hari Senin hingga Sabtu, yang dimulai pada pukul 17.00 WIB, dan tutup pukul 23.30 WIB.
Photo Source: @foodinloveid
Untuk memulai petualangan kuliner di sini, disarankan untuk meneguk kesegeran Sangria, yang dapat dipesan dalam bentuk Glass (Rp 150.000) atau Carafe (Rp 496.000) jika ingin menikmati dalam jumlah kunjungan besar.
Kesegaran Sangria khas Sea Grain terbuat dari campuran anggur merah, brandy, jeruk, lemon, apel, dan ginger ale. Disajikan dingin, minuman ini cocok menjadi pelepas dahaga dan penat selepas pulang kerja, atau bisa juga minuman ringan untuk bersantai bersama teman.
Photo Source: @doubletreejkt
Setelahnya, lanjutkan dengan mencicipi Mezze Platter (Rp 88.000) yang merupakan hidangan pembuka khas Timur Tengah. Isiannya terdiri dari hummus, baba ganoush, mutabal, tabbouleh, ezme, zaitun dan keju feta, roti pitta, serta lavash.
Buat yang belum terbiasa, sebaiknya memulai dari hummus atau baba ghanoush. Hummus adalah kudapan berjenis sereal yang cocok disantap dengan beragam tambahan bumbu. Sedangkan menu kedua adalah pasta terung yang dimasak bersama dengan bawang, tomat, minyak zaitun dan beragam rempah, sehingga menciptakan rasa gurih yang khas.
Photo Source: @doubletreejkt
Beralih ke sajian utama, kamu wajib banget mencicipi Frito Octopus (Rp 125.000), yakni pizza bergaya neapolitan yang tipis dan renyah, berpadu dengan topping irisan gurita, basir, daun ketumbar, keju mozzarella, salsa buah, dan oarak-arik terung.
Rasanya sangat mengejutkan, di mana kamu bisa menemukan cuatan asin, manis, pedas, dan sedikit tekstur berpasir yang unik. Lebih mantap jika disantap tanpa menggunakan tanpa tambahan saus apapun. Jika ingin sesuatu yang lebih nenang, sriracha adalah kondimen yang disarankan.
Photo Source: @nicputra
Satu lagi menu yang tidak akan pernah kamu lupakan rasanya, yakni Rendang Lasagna (Rp 130.000), di mana komposisinya berpadu sempurna di setiap lapis demi lapis kulit lasagan yang lumer, plus tambahan lelehan keju nikmat.
Potongan daging sapinya tidak pelit, terasa di seluruh gigitan. Bumbu rendangnya juga juara, tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering, namun melted sempurna ketiak disantap. Tambahan saus bechamel di sela-selanya, memberikan sensasi gurih yang sulit diucapkan, kecuali kamu mencicipinya langsung.
Photo Source: @synthiatjipto
Tapi, sorotan utama di sini adalah menu 200 Days Grain-Fed Angus Tomahawk (Rp 1,5 juta), yakni daging sapi potongan tomahawk yang diimpor dari Australia, dan disimpan dalam teknik dry age selama 200 hari, sehingga menciptakan sensasi gurih dan lembut secara bersamaan.
Saran terbaik adalah dipanggang dengan tingkat kematangan medium well, di mana kamu akan mendapatkan sari-sari daging yang super juicy, plus kelembutan tiada tara yang sangat berkesan. Menu seberat 1,5 kilogram ini dapat disantap antara 3-5 orang.
